Karawang — MAN 1 Karawang mengadakan rapat terbatas untuk menindaklanjuti program madrasah penyelenggara riset yang dicetuskan oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama, Rabu (06/01). Rapat ini dipimpin langsung oleh Kepala Madrasah, Sutarna, M.M.Pd., dan dihadiri oleh guru mata pelajaran peminatan IPA dan IPS.
Sebagaimana diberitakan sebelumnya, MAN 1 Karawang terpilih menjadi salah satu madrasah penyelenggara riset yang ditetapkan oleh Dirjen Pendis Kemenag. Ketetapan ini tertuang dalam Surat Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Islam Nomor 6757 Tahun 2020 tentang Penetapan Madrasah Penyelenggara Riset Tahun 2020.
Dalam rapat terbatas di Kampus MAN 1 Karawang ini, menghadirkan pula Kepala MAN 4 Karawang, Ilin Nuryadin, M.Pd.I., yang diundang sebagai pembicara untuk berbagi perspektif dan pengalamannya dalam menyelenggarakan program riset atau penelitian ilmiah di madrasah yang dipimpinnya.
Sutarna mengatakan bahwa rapat terbatas ini diadakan sebagai langkah awal untuk menindaklanjuti penunjukkan MAN 1 Karawang sebagai madrasah penyelenggara riset. Para guru yang diundang akan menjadi tim yang bertugas untuk membuat dan melaksanakan program kerja terkait. Hal ini dilakukan demi menyukseskan program tersebut.
“Kita harus segera menyusun program-program berkaitan dengan madrasah riset. Karena, sesuai juknisnya, kita dapat menggulirkan pembelajaran riset mulai semester genap tahun pelajaran 2020/2021. Lalu laporannya akan disampaikan kepada Kanwil Kemenag Jawa Barat”, ucap Sutarna.
“Dalam waktu dekat, kita akan mengadakan Training of Trainer (ToT) dengan mendatangkan ahli, untuk memberikan pencerahan dan meningkatkan kompetensi guru pembimbing di bidang riset”, tambahnya.
Sementara itu, dalam sharing session, Ilin menyarankan agar bentuk pembelajaran riset yang diberikan madrasah adalah ekstrakulikuler, yang diperuntukkan bagi peserta didik yang memiliki bakat dan minat dalam penelitian ilmiah. Pasalnya, dengan mempertimbangkan berbagai, hal ini lebih dimungkinkan untuk pelaksanaannya saat ini daripada menjadi intrakulikuler.